Karya Faraid Putar masuk dalam Finalis
LKIG TK Nasional
Tahun 2012 ini LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta bekerjasama denga AJB Bumi Putera
mengadakan 4 kompetisi yaitu : LKIG (Lomba Kreativitas Ilmiah Guru) ; LKIR
(Lomba karya Tulis Ilmiah Remaja) ke-44 ; PPRI (Pemilihan Peneliti Remaja
Indonesia) dan NYIA (National Young Inventor Award) yang kegiatan akhrinya
diadakan 24-27 September 2012 di Gedung LIPI Jakarta. Dalam Kegiatan ini
utusan dari MA Negeri 1 Lubuklinggau terpilih sebagai finalis LKIG dari 314
karya naskah karya tulis bidang IPSK dari seluruh wilayah Indonesia. Naskah
yang dikirim di bulan agustus lalu diambil 5 finalis salah satunya karya Yenni Agustina, S.Ag. dengan judul “PENGGUNAAN
FARAID PUTAR SEBAGAI UPAYA MEMUDAHKAN SISWA MEMAHAMI FURUDHUL MUQADDARAH KELAS
XI IPA.2 SEMESTER 2 DI MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU”.
Gedung LIPI dan Penganugerahan Juara LKIG
Judul yang dipilih oleh ibu Yenni Agustina sesuai bidang materi pelajaran
Fiqh untuk siswa kelas XI di MA Negeri 1 Lubuklinggau. Materi Faraid merupakan
materi pelajaran yang cukup sulit karena mempelajari tentag ahli waris dan
pembagiannya serta cara menghitung pembagian harta warisan yang ditinggalkan
untuk ahli waris. Hal ini banyak sekali ketentuan yang sudah diatur dalam
syariat agama Islam, agar tidak terjadi perselisihan dan pertengkaran antara
sesama anggota keluarga ataupun agar tidak terjadinya pertumpahan darah antar
saudara disebabkan memperebutkan harta warisan yang ditinggalkan. Untuk itu
dalam Q.S An Nisaa ayat 11-12 diatur pembagian ketentuan waris yang dikenal
dzawil furud dan furud al muqaddarah. Hal ini juga melatar belakangi penelitian
ibu Yenni terhadap siswa-siswinya di MA Negeri 1 Lubuklinggau terutama kelas XI
untuk mempermudah mempelajari faraid khususnya furudul muqaddarah, ibu Yenni
menciptakan alat peraga berupa FARAID PUTAR, yang kemudian diteliti pengaruhnya
terhadap motivasi siswa siswinya dalam mempelajari faraid. Karena siswa sering
kebingungan ketika mempelajari ahli waris dan halangan serta pembagiannya ini.
Harapannya dengan alat peraga Faraid Putar ini akan mempermudah
siswa-siswi dan kalangan umum yang sedang mempelajari faraid, akan terbantu
mempermudah mempelajarinya dengan simbol secara visual sehingga memantapkan
pengetahuannya.
Sebenarnya alat peraga Faraid Putar ini termasuk media berbasis cetakan,
yang bahannya sderhana terbuat dari karton 2 lapis dengan diameter 22 dan 18
cm. Berbentuk lingkaran dengan sisi paling luar berisikan para ahli waris dan
bagian dalam keadaan ahli waris dan ketentuannya dengan lubang sebagai
indicator petunjuknya. Cara menggunakannya cukup mudah hanya dengan menggeser
arah tanda tunjuk sesuai ahli waris yang ditinggalkan akan didapat berapa
bagian ahli waris tersebut.
Alat peraga Faraid Putar ini masih sederhana, rencananya akan dicetak dan
diperbanyak agar semua siswa siswinya dapat menggunakannya dalam pembelajaran,
seperti karyanya yang pertama berupa Tajwid Putar. Yang sudah digunakan
dikalangan siswa di MA Negeri 1 dan juga kalangan umum yang mempelajari tajwid.
Karyanya ini dapat di peroleh ditoko
buku Gramedia dan koperasi MA Negeri 1 Lubuklinggau. Tak lupa ibu Yenni juga
sudah mendaftarkan hak cipta intektual di HAKI Jakarta untuk 2 karyanya
tersebut yaitu Tajwid Putar dan Faraid Putar.
Ibu Yenni berharap karyanya
ini dapat bermanfaat untuk orang banyak. Ia bersyukur dengan adanya Lomba
Kreatifitas Ilmiah Guru ini dapat mengapresiasi karyanya sebagai seorang guru
seshingga dapat menumbuhkan dan menularkan semangat berkarya bagi rekan guru
Pendidikan Agama Islam lainnya.
Peserta Tk SMA/MA dan Penilai LKIG
Dan untuk siswa siswi juga ia
berharap agar terus kreatif untuk berkarya, dan terus mengembangkan imajinasi
positif nya untuk kemajuan negeri. Karena sumber daya yang dimiliki oleh generasi bangsa ini sangat besar
potensinya. Terbukti ketika ibu Yenni mengikuti kegiatan dan menyaksikan
pameran karya yang diadakan LIPI sangat luar biasa. Karya-karya tersebut
merupakan karya peserta lomba yang dipamerkan dan di presentasikan. Baik karya
pelajar, mahasiswa maupun guru mulai dari yang sederhana hingga yang luar
biasa. Seperti SELASA (Sedot langsung Saring) berupa pipet yang
didalamnya terdpat spons busa yang dapat menyaring. Hingga karya siswa SMA
dengan karyanya berupa Bra Penampung ASI yaitu alat yang bisa menampung tetesan
ASI agar tidak terbuang sia-sia, sehingga tercipta bra penampung ASI. Selain
itu karya dari siswa Magelang berupa alat detector telur busuk. Prinsip alat
ini memanfaatkan metode pengecekan telur busuk dengan cahaya yang sudah jamak
dilakukan. Namun ia melengkapi alatnya dengan sensor bunyi swhingga uji telur
busuk tak perlu dilakukan dengan mengangkat telur satu-persatu. Dan banyak
karya-karya peserta kompetisi pelajar, mahasiswa dan guru ini yang sangat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman terutama sainsnya.
Walaupun utusan MA Negeri 1 Lubuklinggau belum mendapat juara 1-3, akan
tetapi kiprah ibu Yenni di tingkat nasional sudah cukup sering dmana pada tahun
2009 juara 3 TK Nasional pembuatan media pembelajaran yang diadakan Kemenag
Pusat, tahun 2010 juara 1 guru kreatif inovatif TK Nasional, tahun 2011 finalis
pembuatan media pembelajaran berbasis ITC.