Program Kebangkitan Madrasah
Modal untuk bangkit sudah dikantongi madrasah. Pertanyaan
berikutnya adalah melalui program apa kebangkitan tersebut adakan diwujudkan?
Sejauh diskusi yang pernah penulis lakukan di berbagai pertemuan dengan berbagi
stakeholder madrasah ada dua program penting yang mendesak harus segera
dilakukan untuk kebangkitan madrasah.
Pertama, kebangkitan
kualitas guru. Memang diakui bahwa banyak diskusi tentang mutu pendidikan
selalu berpusat pada input sistem, seperti infrastruktur, rasio murid-guru, dan
sebagai. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perhatian telah bergeser kepada
proses pendidikan. Nah, proses pendidikan yang baik akan menghasilkan anak
didik yang baik. Untuk menjadi proses pendidikan yang baik, harus dicetak
guru-guru yang baik pula.
Mckindsay (2007) mengatakan bahwa The quality of an education system cannot exceed the quality of
its teachers (kualitas
sistem pendidikan tidak akan melampaui kualitas guru-gurunya). Ini artinya,
untuk membangkitkan kualitas madrasah, maka membangkitkan kualitas guru adalah
sebuah keniscayaan. Guru yang baik akan memberikan impact yang luas bagi
outcomes siswa-siswi.
Kedua, selama ini persoalan penting
yang dihadapi madrasah adalah keterbatasan dana. Dana pemerintah yang
disalurkan melalui Kementerian Agama untuk lebih dari 75 ribu madrasah di
Indonesia masih jauh panggang dari api—untuk mengatakan tidak cukup. Oleh sebab
itu, diperlukan aksi-aksi untuk menyakinkan kepada DPR, BAPPENAS dan Dirjen
Anggaran Kementerian Keuangan agar anggaran pendidikan untuk madrasah
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Sebab harus diakui, madrasah telah
memberikan kontribusi yang signifikan bagi pencerdasan bangsa. Bagaimana
mungkin hal ini tidak didukung dengan memberikan anggaran dana pendidikan yang
layak.