Selamat Datang di Seni MAN 1 Lubuklinggau, Selamat Menikmati Cara Hidup Sehat, Semoga Anda Betah Dan Selalu Datang Berkunjung di artman1llg, Silahkan komentari, kritik dan Sarannya, Selamat Bargabung.

Lomba untuk semua guru 2012




LOMBA GURU KREATIF




Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 akan menyelenggarakan Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-20 Tahun 2012. LKIG adalah ajang lomba kreativitas bagi guru dalam upaya pengembangan proses pembelajaran guna mempermudah pemahaman ilmu pengetahuan bagi para peserta didik.
TINGKAT DAN BIDANG LOMBA
  • Guru SD/sederajat: umum (salah satu pelajaran)
  • Guru SMP/sederajat dan SMA/sederajat: 2 Bidang yaitu Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) dan Bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi (MIPATEK)
RANGKAIAN KEGIATAN
24 September 2012 : Registrasi Peserta
25 September 2012 : Presentasi Finalis
26 September 2012 : Audiensi dan Malam Penganugerahan Pemenang
27 September 2012 : Kepulangan Peserta
HADIAH

Lomba untuk Siswa

LOMBA MEMBUAT MEDIA UNTUK SISWA
NTIA (NATIONAL YOUNG INVENTOR AWARD)   
JULI- 3 AGUSTUS 2012

PESERTA
  1. Perorangan atau kelompok (maksimum 3 orang).
  2. Usia 8 -18 tahun dan atau setingkat SD, SMP, dan SMA.
  3. Pendaftaran dan pengiriman uraian desain alat peraga (invensi) melalui online di http://kompetisi.lipi.go.id/nyia5/ (akan diaktifkan).
  4. Karya belum pernah diikutsertakan dalam lomba yang sejenis tingkat nasional lainnya.
  5. Uraian desain alat peraga harus mengikuti template berisi latar belakang pemikiran pembuatan desain dilengkapi foto dengan konsep tertulis dan informasi spesifikasI teknis tentang bahan yang dipakai, ukuran, cara pemakaian, dan fungsi alat yang dapat diunduh di http://kompetisi.lipi.go.id/nyia5/ (akan diaktifkan).
  6. Melampirkan riwayat hidup dalam satu (satu) lembar yang berisi: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, sekolah/instansi, nomor telepon/HP, dan email serta diketahui oleh orangtua atau wali.
  7. Panitia berhak menyebarluaskan alat peraga yang diperlombakan melalui berbagai media.
  8. Uraian desain alat peraga diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 3 Agustus 2012.
  9. Finalis akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pameran. Bagi finalis kelompok, yang diundang hanya Peneliti Utama (berada di urutan pertama) untuk mewakili kelompoknya. Pengumuman finalis pada tanggal 30 Agustus 2012.
  10. Pemenang NYIA 2012 diumumkan pada acara penganugerahan pemenang.
  11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Inovasi Teknologi
Yang mempunyai sifat untuk memudahkan dan mendukung suatu pekerjaan/kegiatan yang berhubungan dengan keadaan keseharian, atau memiliki sifat menghibur dan menyenangkan dengan menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan
SYARAT KARYA INVENSI
  1. Orisinal dan kreativitas sendiri, belum pernah dipublikasikan atau diproduksi untuk umum maupun diikutkan dalam lomba-lomba sejenis.
  2. Dapat direalisasikan ke dalam bentuk yang mempunyai nilai fungsional dan artistik.
  3. Merupakan modifikasi, daur ulang, atau penambahan fungsi dari alat tertentu yang sudah ada sebagai bentuk inovasi.
PENGHARGAAN
  • Medali
  • Piagam Penghargaan
  • Hadiah Pembinaan untuk 3 Pemenang
Panitia NYIA ke-5 Tahun 2012
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI
Sasana Widya Sarwono Lt.V
Jl. Jend.Gatot Subroto 10
Jakarta Selatan 12710
Telepon 021 – 5225711, Psw. 273, 274, dan 276
Fax. 021 - 52920839 / 021 - 5251834
» Kontak : Indriyani


Catt Red : Untuk info lebih lanjut mengenai lomba, hub. kontak diatas.
 Sumber : http://lipi.go.id

Manfaat Media Pembelajaran


URGENSI GURU MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Maka guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan oleh sekolah/madrasah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien, meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, karena siswa dapat memperoleh informasi dengan sangat cepat melalui akses dari berbagai media massa seperti : surat kabar, handphone, televisi dan internet. Bahkan CD pembelajaran mandiri dapat dengan mudah dijalankan dalam kemasan materi pelajaran yang menarik karena dilengkapi, gambar, suara, soal dan pembahasannya serta animasi dari berbagai tampilan, dapat dengan mudah dibeli siswa di pasaran dan siswa dapat belajar secara mandiri. Untuk itu agar peran pendidik tidak diabaikan karena kurangnya pembaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka guru mesti peka terhadap perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sehingga tidak menggeser perannya sebagai fasilitator dan sumber belajar.
Namun masih banyak pendidik yang belum menggunakan media, karena adanya alasan yang membatasi guru dalam menggunakan media. Pertama, banyak guru yang beranggapan bahwa media pembelajaran tidaklah terlalu penting dalam proses belajar, yang penting itu proses belajar di kelas. Ada juga yang menyatakan, membuat media pembelajaran hanyalah membuang waktu dan tenaga, karena yang terpenting adalah cara guru mengajar dan menerangkan pelajaran di kelas. Daripada harus repot-repot membuat media pembelajaran, lebih baik melakukan hal lain yang lebih terlihat urgensinya. Begitu barangkali pendapat sebagian guru yang tidak mau berepot-repot menyiapkan media pembelajaran. Padahal jika media disiapkan sebelum pembelajaran dimulai akan lebih efisien. Kedua, media itu canggih dan mahal. Pada dasarnya banyak media berasal dari bahan yang sederhana bahkan bisa didapat gratis dari lingkungan sekitar, asal mau kreatif. Media bisa dibuat dari bahan yang murah karena media pembelajaran tidak harus beli apalagi dengan harga mahal. Guru dapat menekan biaya atau bahkan tanpa biaya asal mau lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran. Ketiga, media hanya hiburan sedangkan belajar menuntut keseriusan, padahal dengan media bisa menyampaikan materi yang sulit digambarkan dapat dengan mudah disampaikan dengan media, misalnya kejadian gunung meletus dapat menggunakan media pembelajaran CD tentang kejadian alam yang menampilkan video/film gunung meletus sehingga gambaran tentang kejadian dapat dilihat dari dekat dan diamati berulang-ulang. Keempat, alasan media tidak tersedia di sekolah, padahal  apa yang ada di sekitar kita bisa dijadikan media, baik berupa papan tulis, meja, kursi, lantai, dinding, atau bahkan tubuh kita sendiri. Bila mau lebih kreatif, gunakan limbah atau barang bekas yang bisa didaur ulang. Kelima, kurang adanya penghargaan atas karya yang dibuat, yakinlah waktu yang telah diinvestasikan untuk mempersiapkan dan membuat media pembelajaran akan terbayar oleh hasil yang akan didapat.
Oleh karena itu saran untuk rekan-rekan guru adalah cepat-cepatlah menyesuaikan diri. Guru perlu segera mereposisi perannya saat ini, guru tidak lagi menjadi orang yang paling tahu di kelas, namun guru harus mampu menjadi fasilitator dalam belajar. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa. Yang terpenting peran media itu sendiri dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Diharapkan guru secara mandiri harus bisa menyiapkan media pembelajaran untuk membantu peserta didik belajar lebih efektif.
Memang membutuhkan waktu untuk menyiapkan media pembelajaran. Namun perlu diingat bahwa dalam memilih media, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan kata lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Beberapa tips sebelum memilih dan membuat media pembelajaran, pertama media tersebut dapat menyampaikan pesan dan menjaga konsentrasi siswa, kedua media tersebut dapat meningkatkan cara berfikir siswa untuk belajar, ketiga mempermudah proses belajar dalam mencapai tujuan, keempat media sebaiknya sebagai wahana fisik yang mengandung materi instruksional, kelima media mulai dari yang sederhana, bahan yang ada di lingkungan kita kembangkan secara tepat.  Keenam memberikan  konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam membaca dan mengorganisasikan informasi.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Maka tidak diragukan lagi kalau semua guru sepakat bahwa media itu perlu dalam pembelajaran. Untuk itu guru mesti memulai dari yang sederhana, mulai dari materi yang  akan sampaikan di kelas dan mulai dari sekarang untuk menghasilkan karya berupa media pembelajaran dan berperan aktif untuk melihat, memilih, memilah dan mengambil hal baru di sekitarnya yang sekiranya bermanfaat untuk perkembangan anak didik.


                                                                        Yenni Agustina, S.Ag
Guru MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau