Selamat Datang di Seni MAN 1 Lubuklinggau, Selamat Menikmati Cara Hidup Sehat, Semoga Anda Betah Dan Selalu Datang Berkunjung di artman1llg, Silahkan komentari, kritik dan Sarannya, Selamat Bargabung.

MADRASAH BERKARAKTER

Program Kebangkitan Madrasah


Modal untuk bangkit sudah dikantongi madrasah. Pertanyaan berikutnya adalah melalui program apa kebangkitan tersebut adakan diwujudkan? Sejauh diskusi yang pernah penulis lakukan di berbagai pertemuan dengan berbagi stakeholder madrasah ada dua program penting yang mendesak harus segera dilakukan untuk kebangkitan madrasah.

Pertama, kebangkitan kualitas guru. Memang diakui bahwa banyak diskusi tentang mutu pendidikan selalu berpusat pada input sistem, seperti infrastruktur, rasio murid-guru, dan sebagai. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perhatian telah bergeser kepada proses pendidikan. Nah, proses pendidikan yang baik akan menghasilkan anak didik yang baik. Untuk menjadi proses pendidikan yang baik, harus dicetak guru-guru yang baik pula.

 Mckindsay (2007) mengatakan bahwa The quality of an education system cannot exceed the quality of its teachers (kualitas sistem pendidikan tidak akan melampaui kualitas guru-gurunya). Ini artinya, untuk membangkitkan kualitas madrasah, maka membangkitkan kualitas guru adalah sebuah keniscayaan. Guru yang baik akan memberikan impact yang luas bagi outcomes siswa-siswi.


Kedua, selama ini persoalan penting yang dihadapi madrasah adalah keterbatasan dana. Dana pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian Agama untuk lebih dari 75 ribu madrasah di Indonesia masih jauh panggang dari api—untuk mengatakan tidak cukup. Oleh sebab itu, diperlukan aksi-aksi untuk menyakinkan kepada DPR, BAPPENAS dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan agar anggaran pendidikan untuk madrasah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Sebab harus diakui, madrasah telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pencerdasan bangsa. Bagaimana mungkin hal ini tidak didukung dengan memberikan anggaran dana pendidikan yang layak.

KEDAMAIAN JIWA

Belomba-lomba dalam kebaikan, bukti indahnya cinta kepada Allah


Inilah sebabnya mengapa hamba-hamba Allah  yang shaleh dalam ayat-ayat al-Qur-an disifati dengan sifat mulia; selalu bersegera dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Ini dikarenakan mereka merasakan ibadah dan amal shaleh sebagai kebutuhan utama bahkan sebagai sumber kebahagiaan hati dan kedamaian jiwa mereka yang sesungguhnya.


Media Guru PAI

Karya Faraid Putar masuk dalam Finalis LKIG  TK Nasional


Tahun 2012 ini LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta bekerjasama denga AJB Bumi Putera mengadakan 4 kompetisi yaitu : LKIG (Lomba Kreativitas Ilmiah Guru) ; LKIR (Lomba karya Tulis Ilmiah Remaja) ke-44 ; PPRI (Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia) dan NYIA (National Young Inventor Award) yang kegiatan akhrinya diadakan 24-27 September 2012 di Gedung LIPI Jakarta. Dalam Kegiatan ini utusan dari MA Negeri 1 Lubuklinggau terpilih sebagai finalis LKIG dari 314 karya naskah karya tulis bidang IPSK dari seluruh wilayah Indonesia. Naskah yang dikirim di bulan agustus lalu diambil 5 finalis salah satunya karya  Yenni Agustina, S.Ag. dengan judul “PENGGUNAAN FARAID PUTAR SEBAGAI UPAYA MEMUDAHKAN SISWA MEMAHAMI FURUDHUL MUQADDARAH KELAS XI IPA.2 SEMESTER 2 DI MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU”.
Gedung LIPI dan Penganugerahan Juara LKIG
Judul yang dipilih oleh ibu Yenni Agustina sesuai bidang materi pelajaran Fiqh untuk siswa kelas XI di MA Negeri 1 Lubuklinggau. Materi Faraid merupakan materi pelajaran yang cukup sulit karena mempelajari tentag ahli waris dan pembagiannya serta cara menghitung pembagian harta warisan yang ditinggalkan untuk ahli waris. Hal ini banyak sekali ketentuan yang sudah diatur dalam syariat agama Islam, agar tidak terjadi perselisihan dan pertengkaran antara sesama anggota keluarga ataupun agar tidak terjadinya pertumpahan darah antar saudara disebabkan memperebutkan harta warisan yang ditinggalkan. Untuk itu dalam Q.S An Nisaa ayat 11-12 diatur pembagian ketentuan waris yang dikenal dzawil furud dan furud al muqaddarah. Hal ini juga melatar belakangi penelitian ibu Yenni terhadap siswa-siswinya di MA Negeri 1 Lubuklinggau terutama kelas XI untuk mempermudah mempelajari faraid khususnya furudul muqaddarah, ibu Yenni menciptakan alat peraga berupa FARAID PUTAR, yang kemudian diteliti pengaruhnya terhadap motivasi siswa siswinya dalam mempelajari faraid. Karena siswa sering kebingungan ketika mempelajari ahli waris dan halangan serta pembagiannya ini.
Harapannya dengan alat peraga Faraid Putar ini akan mempermudah siswa-siswi dan kalangan umum yang sedang mempelajari faraid, akan terbantu mempermudah mempelajarinya dengan simbol secara visual sehingga memantapkan pengetahuannya.
Sebenarnya alat peraga Faraid Putar ini termasuk media berbasis cetakan, yang bahannya sderhana terbuat dari karton 2 lapis dengan diameter 22 dan 18 cm. Berbentuk lingkaran dengan sisi paling luar berisikan para ahli waris dan bagian dalam keadaan ahli waris dan ketentuannya dengan lubang sebagai indicator petunjuknya. Cara menggunakannya cukup mudah hanya dengan menggeser arah tanda tunjuk sesuai ahli waris yang ditinggalkan akan didapat berapa bagian ahli waris tersebut.
Alat peraga Faraid Putar ini masih sederhana, rencananya akan dicetak dan diperbanyak agar semua siswa siswinya dapat menggunakannya dalam pembelajaran, seperti karyanya yang pertama berupa Tajwid Putar. Yang sudah digunakan dikalangan siswa di MA Negeri 1 dan juga kalangan umum yang mempelajari tajwid. Karyanya ini dapat di peroleh ditoko buku Gramedia dan koperasi MA Negeri 1 Lubuklinggau. Tak lupa ibu Yenni juga sudah mendaftarkan hak cipta intektual di HAKI Jakarta untuk 2 karyanya tersebut yaitu Tajwid Putar dan Faraid Putar.
Ibu Yenni berharap karyanya ini dapat bermanfaat untuk orang banyak. Ia bersyukur dengan adanya Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru ini dapat mengapresiasi karyanya sebagai seorang guru seshingga dapat menumbuhkan dan menularkan semangat berkarya bagi rekan guru Pendidikan Agama Islam lainnya.
Peserta Tk SMA/MA  dan Penilai LKIG 
Dan untuk siswa siswi juga ia berharap agar terus kreatif untuk berkarya, dan terus mengembangkan imajinasi positif nya untuk kemajuan negeri. Karena sumber daya yang dimiliki oleh generasi bangsa ini sangat besar potensinya. Terbukti ketika ibu Yenni mengikuti kegiatan dan menyaksikan pameran karya yang diadakan LIPI sangat luar biasa. Karya-karya tersebut merupakan karya peserta lomba yang dipamerkan dan di presentasikan. Baik karya pelajar, mahasiswa maupun guru mulai dari yang sederhana hingga yang luar biasa. Seperti SELASA (Sedot langsung Saring) berupa pipet yang didalamnya terdpat spons busa yang dapat menyaring. Hingga karya siswa SMA dengan karyanya berupa Bra Penampung ASI yaitu alat yang bisa menampung tetesan ASI agar tidak terbuang sia-sia, sehingga tercipta bra penampung ASI. Selain itu karya dari siswa Magelang berupa alat detector telur busuk. Prinsip alat ini memanfaatkan metode pengecekan telur busuk dengan cahaya yang sudah jamak dilakukan. Namun ia melengkapi alatnya dengan sensor bunyi swhingga uji telur busuk tak perlu dilakukan dengan mengangkat telur satu-persatu. Dan banyak karya-karya peserta kompetisi pelajar, mahasiswa dan guru ini yang sangat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman terutama sainsnya.
Walaupun utusan MA Negeri 1 Lubuklinggau belum mendapat juara 1-3, akan tetapi kiprah ibu Yenni di tingkat nasional sudah cukup sering dmana pada tahun 2009 juara 3 TK Nasional pembuatan media pembelajaran yang diadakan Kemenag Pusat, tahun 2010 juara 1 guru kreatif inovatif TK Nasional, tahun 2011 finalis pembuatan media pembelajaran berbasis ITC.

 

Semoga dengan karya nya ini dapat bermanfaat untuk mempermudah dalam proses pembelajaran dan menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama bidang Pendidikan Agama Islam.