Selamat Datang di Seni MAN 1 Lubuklinggau, Selamat Menikmati Cara Hidup Sehat, Semoga Anda Betah Dan Selalu Datang Berkunjung di artman1llg, Silahkan komentari, kritik dan Sarannya, Selamat Bargabung.

Belum di edit

MENGHARGAI KEUNIKAN ANAK

Anak memiliki kelebihan dan kekurang tersendiri yang berbeda setiap individu., melalui tempaan pola asuh orang tua, pendidikan dan lingkungan menjadikan anak tumbuh sesuai karakternya sendiri. Maka kita sebagai orang dewasa perlu bahkan penting menghargai keunikan yang dimiliki oleh anak. (By. seniMAN 1)

Setiap anak memiliki keunikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu diharapkan orang tua dan pendidik dapat mengenali keunikan-keunikan tersebut dalam bentuk kecerdasan. Dahulu kita mengenal Intelligence Quotient (IQ) yang diperkenalkan oleh Alfred Binet, dimana IQ akan menentukan keberhasilan pendidikan anak. Sedangkan, pada saat ini Gardner telah mengenalkan kita dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) Setiap anak memiliki semua kecerdasan yang disebutkan oleh Gardner, dimana kecerdasan linguistik, logis-matematis, kinestetik-jasmani, musikal, antarpribadi, interpribadi dan naturalis diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki manusia. Setiap anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan setiap kecerdasan yang mereka miliki dengan bimbingan orang tua dan guru. Mereka juga dapat menunjukkan kemampuan yang sesuai dengan kecerdasannya.

Seorang anak yang "bodoh" di dalam kelas, dimana selalu mendapat rangking terakhir bukanlah anak yang tidak cerdas. Setiap anak, pasti memiliki kecerdasan yang disebutkan oleh Gardner. Mungkin anak yang tertinggal tersebut tidak memiliki kecerdasan logis-matematis atau linguistik yang banyak dimaksimalkan di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kemungkinan dia memiliki kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan antarpribadi, kecerdasaran interpribadi atau kecerdasan naturalis.

Anak anda mungkin senang menulis cerpen, puisi atau juga memiliki prestasi tinggi dalam mata pelajaran menulis. Dari kecenderungannya ini, anak tersebut memiliki kecerdasan linguistik (bahasa). Tapi, jika anda pernah diberi pertanyaan oleh seorang anak seperti "mengapa langit biru" atau "dimana akhir alam semesta", maka anda perlu menyadari bahwa anak tersebut memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengikuti kecerdasan logis-matematisnya. Selain itu, seorang anak juga ada yang lebih senang menirukan gerakan orang lain dari pada menggambar. Jika dia senang bergerak menirukan orang lain maka ia memiliki kecerdasan kinestetik-jasmani. Kemudian, anak yang lebih senang menggambar dan menonjol dalam mata pelajaran seni memiliki kecerdasan spasial.

Setiap anak juga memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar yang lebih senang diiringi musik biasanya memiliki kepekaan terhadap musik. Menurut Armstrong (2002: 31), anak tersebut memiliki kecerdasan musikal yang perlu diasah dengan memberikan aktivitas belajar melalui musik.

Salah satu cara untuk melihat kecerdasan apa yang dimiliki seorang anak, kita bisa memperhatikan mereka saat bermain. Sering kali ketika bermain, anak lebih senang sendiri atau bergabung dengan teman-temannya. Jika dia lebih senang bersosialisasi dengan teman-temannya atau bahkan belajar bersama-sama, anak tersebut memiliki kecerdasan antarpribadi. Selain itu, anak yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah teman sebayanya juga memiliki kecerdasan ini. Tetapi, jika anak anda lebih senang belajar dan beraktivitas sendiri, maka dia memiliki kecerdasan interpribadi. Biasanya anak tersebut memperlihatkan sikap independen dan kemauan yang kuat.

Lingkungan alam di sekitar kita bisa dijadikan sebagai objek yang menarik bagi anak yang memiliki kecerdasan naturalis. Kecenderungan anak ini akrab dengan hewan peliharaannya atau tumbuhan yang dia rawat. Jangan heran, jika anak anda senang membawa pulang tumbuhan atau hewan untuk ditunjukkan kepada keluarganya.

Dari kedelapan kecerdasan tersebut, orang tua maupun pendidik perlu untuk menyadari adanya perbedaan kemampuan anak. Dari semua kecerdasan ini, anak dapat diarahkan sesuai dengan kecerdasan yang ia miliki. Sekolah, sebagai institusi yang mewadahi pendidikan perlu mempertimbangkan kecerdasan yang dimiliki anak supaya mereka dapat memperkuat kecerdasan yang mereka miliki. (Saduran)

3 comments:

Unknown said...

saya setuju dengan artikel ini.
bahwasanya semua insan itu memiliki keunikan dan kepintaran tersendiri , menurut artikel http://www.otaktengahindonesia.com/artikel_mengenal-berbagai-jenis-kecerdasan-anak.html yang pernah saya baca , banyak sekali kecerdasan pada anak anak..
sungguh bahwa kita tidak tau apa yang dilakukan oleh seorang anak itulah sebagai bukti dia mempunyai keuniakan dan kecerdasan tersendiri.

like(y) deh sama artikel-artikel ibu..
semuanya bermanfaat :D :)

pebi safitri said...

artikel ini menyadarkan saya bahwa Setiap anak lahir dengan perbedaan dan keunikannya masing-masing. Mulai dari perbedaan fisik, pola pikir, kesenangan,kecerdasan dan lain-lain.
dan saya setuju pada artikel ini bahwasanya orang tua maupun pendidik perlu untuk menyadari adanya perbedaan kemampuan anak.


i like it,,, :)
great article and hopefully useful for all who read it,,,, :D

Unknown said...

ya, saya sangat setuju,,,,
tetapi mengapa orang tua kadang tidak mendukung dan memberikan motivasi untuk anaknya dalam mengembangkan bakat, mereka beralasan kalau bakat anakny itu tidak memberikan keuntungan dan malah merugikan, padahal yang berpikir dan menjalani semua kehidupan anaknya adalah anak itu sendiri,
peran orang tua bagi perkembangan bakat anaknya adalah sebagi pemberi motivasi, memberi jalan , mendukung, mengarahkan agar tidak salah arah kearah yang negatif, bukan malah menakuti anaknya , sehingga anak tersebut menjadi lari dari kemampuan, menurutnya walau bagaimana pun orang tua adlah yang memberikan yang terbaik untuk anaknya